Stroke terjadi karena penyumbatan
pembuluh darah otak. (nextgenerationku.com)
ITm [ Kesehatan ] - Cerebrovascular accident, CVA atau lebih dikenal dengan stroke di
Indonesia menjadi penyakit nomor tiga paling mematikan setelah jantung dan
kanker. Stroke sendiri terjadi ketika ada penyumbatan pembuluh darah di otak.
Pencetusnya bisa karena penyakit menahun seperti diabetes dan hipertensi.
Efek dari serangan stroke ini bisa
menyebabkan kelumpuhan di beberapa anggota badan, gangguan penglihatan,
kesulitan berbicara, hingga berkurangnya fungsi kognisi.
"Ketika ada ketidaklancaran aliran
darah di otak, dapat muncul gejala seperti sakit kepala, leher terasa kaku,
pundak kaku sampai merasa tak nyaman pada tangan, serta sulit berkonsentrasi,”
ujar dr. Terawan, Sp. Rad (K) ketika ditemui di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Seperti yang dialami Dudi Hendrakusuma
(50), Presiden Direktur sebuah televisi swasta ternama, ia mengeluhkan
ketidaknyamanan di bagian kepala. Hampir enam bulan belakangan ini.
"Sering tiba-tiba sakit kepala, leher terasa kaku, dan penglihatannya
kabur. Sering lupa dan kalau berjalan sering tiba-tiba gelap,"
ujarnya.
Tak ingin berakibat fatal, ia
memeriksakan diri ke ahli saraf, Dr Tugas Ratmono Sp.S di RSPAD Gatot Subroto.
Hasil diagnosa menyebut adanya penyumbatan aliran darah di bagian otak kiri
yang berpotensi terserang stroke. Ia kemudian dirujuk ke Dr Terawan Agus
Putranto, pakar radiologi intervensi untuk melakukan brain spa.
"Sebenarnya saya tidak memberi nama
tertentu untuk tindakan ini. Tekniknya hanya memasukan kateter ke dalam
pembuluh darah dengan sedikit inovasi. Selang ini akan dimasukkan melalui
pangkal paha," kata dr Terawan, Sp.Rad (K) kepada VIVAlife.
Dalam kasus Dudi yang mengalami lebih
banyak penyumbatan di bagian otak kiri, pembersihan diarahkan pada otak kiri
terlebih dahulu, baru kemudian otak bagian kanan. Tindakan ini cukup sederhana.
Menyemprot 'gorong-gorong' aliran darah dengan air flushing.
Air yang mengandung sodium
chloride inilah yang berperan melancarkan aliran darah di otak,
sehingga jaringan sel mampu berfungsi kembali dengan baik. Cara ini dapat
diterapkan pada pasien yang mengalami gejala stroke atau
bahkan mengalami stroke.
Usai mendapatkan tindakan brain spa
selama kurang lebih 30 menit, Dudi merasa kepalanya lebih ringan dan
penglihatannya lebih jelas, ia juga dapat mengingat dengan baik.
Jika Dudi mengalami hal demikian, Cut
Ubit, wanita paruh baya yang juga melakukan tindakanbrain spa ini
sudah mengalami stroke selama satu tahun. Stroke bahkan sudah melemahkan saraf
matanya. Ia tidak dapat melihat. Usai melakukan tindakan, tanpa hitungan jam ia
sudah dapat menggerakkan tangan dan kaki dengan baik, dan pengelihatannya dapat
berfungsi kembali.
Pun demikian dengan Kun Ida, wanita asal
Jepara yang mengalami tuli selama lima tahun. Usai penyumbatan aliran darah di
otak dibersihkan, ia dapat kembali mendengar.
Soal biaya tindakan, dr. Terawan yang
dikenal sebagai penyembuh stroke ini memaparkan secara transparan. Berkisar
antara Rp9 juta hingga Rp26 juta. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar