Banyak orang yang tidak bisa membedakan antara insomnia dan pola tidur yang berantakan. Karena, dua-duanya terlihat sama-sama layaknya gangguan susah tidur. Namun, menurut dokter Rahajeng dari laman Meetdoctor, hal itu berbeda.
“Yang tergolong insomnia itu, bila Anda mengalami kesulitan untuk memulai tidur, atau kesulitan mempertahankan waktu tidur. Terlalu cepat terbangun, dan kualitas tidur yang buruk. Misalnya, meski punya waktu tidur cukup, Anda tetap merasa lelah. Jadi, pola tidur yang tidak benar, tidak tergolong insomnia,” ujar sang ahli medis.
Lalu dalam sehari, berapa lama waktu tidur orang yang terkena insomnia? Dijelaskan, tidak ada kriteria lama tidur yang digunakan sebagai patokan diagnosis insomnia. Karena tidur itu sendiri, tidak hanya diukur dari kuantitas waktu, tetapi juga dari kualitas.
Meskipun waktu tidurnya sudah mencukupi atau bahkan berlebihan, bila kualitas tidurnya tidak sesuai, tetap saja ia tergolong insomnia.
Sumber : Viva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar